1/13/2022

Bicara persepsi dan pola pikir, masyarakat ekonomi menengah kebawah berdoa bersama


image : dreamstime.com

Sulit akan keadaan #ekonomi seringkali membuat kita berfikir pendek, hanya memikirkan bagaimana menjadi kaya lebih cepat, dengan melakukan tindakan yang dianggap jalan pintas menuju kaya dan kesuksesan dengan waktu yang singkat, mulai dengan mengikuti kegiatan MLM, Money Game, atau apalah yang menjanjikan para penganutnya kekayaan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya.

Tanpa kita sadar bahwa untuk menjadi kaya dan sukses itu butuh perjuangan dan usaha yang tidak mudah, banyak hal yang mesti dilaluli, banyak cobaan yang harus dihadapi, namun, kita seringkali mengabaikan hal tersebut. Buka pikiran dan renungkan kembali.

Serius ingin mengubah hidup? Cobalah belajar memperhatikan hal hal yang kecil yang di anggap sepele, mulai dengan memanfaatkan waktu luang yang kita punya, dan cobalah untuk memanfaatkan apa yang kita miliki hari ini, jangan pernah mengulur-ngulur waktu untuk menunggu waktu yang otak kita anggap sebagai waktu yang tepat.

Ubah cara pandang kita yang salah terhadap ekonomi. Cara pandang kita terhadap ekomomi seringkali keliru, dan bahkan salah penepatan. Sebagai masyarakat menengah kebawah kita seringkali memperioritaskan kengiatan atau tindakan yang sama sekali tidak memberikan dampak yang baik terhadap ekonomi kita dan bahkan bisa cenderung menjatuhkan keadaan ekonomi kita.

Namun kita kita tidak sadar dan tak paham, sehingga kita hanya bisa menyalahkan keadaan yang sama sekali tak bersalah dalam kasus ini. Ada beberapa point seharusnya kita perhatikan sebagai masyarakat ekonomi menengah kebawah, sehingga kita tidak lagi terjerumus dilubang yang salah dalam waktu yang lama.

1. Penetapan prioritas yang salah terhadap ekonomi Sebagai masyarakat menegah kebawah, kita kadang salah dalam hal penetapan prioritas ekonomi, yang mana seharusnya hal itu berdampak baik untuk kegiatan ekonomi kita. Sebagai contoh kecil, kita seringkali mengutamakan menabung daripada meningkatkan atau membangun bisnis.
Mulai sekarang mari kita sama sama belajar untuk memperhatikan apa yang sebenarnya penting dan bisa berdampak baik terhadap ekonomi kita.

2. Berhenti belajar dan takut akan perubahan Point yang kedua ini sulit untuk diubah, pahamkan maksud saya? masyarakat ekonomi menengah kebawah takut akan perubahan, mengapa demikian? cepat merasa puas, ya karna sebagian masyarakat ekonomi menegah kebawah, cepat merasa puas dengan apa yang telah dicapai, dan takut bergeser beberapa sentipun dari lokasi yang membuat mereka nyaman, dan itulah yang akhirnya membuat kita hanya bisa jalan ditempat yang sama dalam waktu yang tidak ditentukan.

3. Ragu akan target dan mimpi Pesimis dangan apa yang telah di tetapkan sebagai acuan untuk mengejar target dan mimpi, juga merupakan penyakit yang sering menjangkiti otak kita, kita merasa kalah sebelum berperang, takut bermimpi, merasa tak pantas, buanglah persepsi itu, dan mulai belajar optimis terhadap mimpi.

4. Prilaku konsumtif yang salah Kata "keinginan" dan "kebutuhan", cukup untuk menggambarkan hal sederhana dari prilaku konsumtif yang salah yang terjadi dikehidupan kita sebagai masyarakat ekonomi menengah kebawah, kita seringkali mengutamakan apa yang menjadi keinginan kita daripada apa yang menjadi kebutuhan pokok kita, dan itulah faktanya.

5. Bekerja hanya untuk uang Bekerja hanya untuk uang, tanpa memikirkan rencana membangun bisnis atau invetasi dalam bentuk apapun, juga merupakan hal yang menghambat pertumbuhan ekonomi kita. Mulai sekarang marilah kita berpikir bijak terhadap apa yang kita punya, dan mengalokasikannya dengan sebaik-baiknya.

Berdoalah Jika semua upaya telah kita lakukan, semua kiat telah kita terapkan, hal yang terakhir yang harus kita lakukan adalah berdoa dan menyerahkan semuanya kepada Allah, atas segala upaya dan usaha yang kita lakukan. dan berharap kita bisa menjadi bangsa yang jauh dari kata kriminal akibat tingkat kemiskinannya yang tinggi. Amin.

No comments:

Post a Comment