image by : google.com
Banyak peristiwa yang timbul saat menjelang terbentuknya Orde Baru, mulai dari tumbuh suburnya paham komunis yang pada akhirnya berkhianat kepada sistem pemerintah yang demokratis, namun pada akhirnya dapat digagalkan pada masa Orde Baru. Rakyat Indonesia menganggap pemerintah telah membiarkan ideologi komunis yang dapat menghancurkan bangsa dibiarkan tumbuh subur sampai pada akhirnya mampu melakukan pemberontakan.
Dari sekian peristiwa yang telah terjadi menjelang terbentuknya Orde Baru, ada beberapa yang penting untuk dicatat sebagai kronologi terbentuknya Orde Baru, berikut peristiwa yang terjadi menjelang terbentuknya Orde Baru :
1. Kesatuan aksi mahasiswa
Pemberontakan PKI merupakan peristiwa kelam bagi bangsa Indonesia di era Orde Lama, para pahlawan revolusi telah menjadi korban keganasan PKI tersebut. Bagi rakyat, ini adalah ketidaktegasan Presiden Soekarno yang pada waktu itu memerintah, pada akhirnya menimbulkan berbagai aksi demo menuntut mundurnya Presiden Soekarno dari jabatan kepresidenan.
Kesatuan aksi yang ada pada waktu antara lain, KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia), KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia), KAGI (Kesaksian Aksi Guru Indonesia), KAWI (Kesatuan Aksi Wanita Indonesia), KASI (Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia), dan KABI (Kesatuan Aksi Buruh Indonesia). Semua kesatuan aksi itu kemudian bergabung menjadi Barisan Front Pancasila pada Tanggal 26 Oktober 1966. Menanggapi hal tersebut diadakanlah Sidang Istimewa pada tanggal 11 Maret 1966 di Istana Negara, maka tercetuslah Surat Perintah Sebelas Maret atau lebih dikenal dengan istilah Supersemar.
Baca Juga : Widji Thukul : Hanya ada satu kata : Lawan!
2. Pelaksanaan Supersemar
Letjen Soeharto yang mengemban Supersemar tertanggal 11 Maret 1966, memiliki hak penuh dalam menjalankan hak dan kewajiban sementara, untuk mengatasi berbagai masalah yang terjadi dalam negeri. Berikut langkah-langkah yang dijalankan pemerintahan Soeharto dalam mengatasi kegaduhan dalam negeri :
- Tanggal 12 Maret 1966, membubarkan PKI beserta ormas-ormasnya
- Tanggal 18 Maret 1966, mengamankan 15 menteri yang terlibat PKI
- Tanggal 25 Juli 1966, membetuk Kabinet Ampera menggantikan Kabinet Dwikora, atau disebut Dwidharma, yang bertujuan membangun dan mewujudkan stabilitas politik dan ekonomi.
3. Dualisme kepemimpinan Nasional
Dengan munculnya Kabinet Kerja bentukan Soeharto, maka telah muncul dualisme kepemimpinan. Disatu sisi, Presiden Soekarno masih tetap menjabat sebagai presiden secara resmi. Di sisi lain, Letjen Soeharto telah menjadi pelaksana tugas dalam menjalankan pemerintahan.
Dengan adanya dualisme kepemimpinan ini akhirnya presiden Soekarno menyerahkan jabatannya secara penuh kepada Soeharto, pada Tanggal 23 Februari 1967. Presiden mengumumkan penyerahan kekuasaannya kepada Soeharto.
Penyerahan ini kemudian dikukuhkan dalam Tap MPRS No. XXXIII/MPRS/1967 dalam Sidang Istimewa MPRS bulan Maret 1967. Pada Tanggal 27 Maret 1968, dalam Sidang Umum ke-V MPRS, Soeharto diangkat sebagai presiden RI berdasarkan Tap MPRS No. XLIV/MPRS/1968. Soeharto menjabat sebagai presiden sampai dengan terpilihnya presiden oleh MPR hasil pemilu berikutnya. Akhirnya Indonesia memasuki era Orde Baru dengan memerintah Kabinet Pembangun I yang secara resmi dibentuk pada tanggal 6 Juni 1968.
4. Terbentuknya Orde Baru
Pada Tanggal 20 Februari 1967, Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan pemerintahan kepada Soeharto. Penyerahan kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada SOeharto dikukuhkan dalam Sidang Istimewa MPRS. Melalui Ketetapan MPRS No. XXXIII/MPRS/1967, MPRS mencabut kekuasaan pemerintahan negara dari presiden Soekarno dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.
Mulai saat itu, Presiden Soeharto berkuasa penuh atas Republik Indonesia. Dengan pelantikan tersebut maka secara legal formal pemerintahan Demokrasi Terpimpin yang dinamakan Orde Lama berakhir, pemerintahan dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto yang kemudian disebut Orde Baru pun menjalankan pemerintahannya.
Semoga bermanfaat!
No comments:
Post a Comment