3/21/2023

Impian sederhana

images : by google.com
Minggu 5.36 pagi, aku sudah terbangun. Gaduh kecil tergiang ditelinga memaksa aku untuk membuka mata. Pagi ini kakak pertama saudara ayahku bersiap melakukan perjalanan jauh untuk menunaikan ibadah haji

Perlahan aku bergegas mempersiapkan diri hendak mengantar beliau ke asrama haji yang letaknya cukup jauh dari tempat kami tinggal.

Sesampainya di asrama haji wajah-wajah terlihat girang terutama mereka yang hendak melaksanakan ibadah haji.

Sembari menunggu waktu keberangkatan ke bandara. Beberapa orang dari kami singgah di warung kopi yang terletak di sekitaran asrama haji. Kami larut dalam candaan gurih khas melayu pesisir.

Setelah beberapa saat, datang sepasang suami istri dengan anak-anaknya yang hendak sarapan pagi sembari menunggu waktu keberangkatan ke bandara. Dari seberang meja, sang ibu terlihat sibuk mengurusi anak perempuannya.

Dengan tingkah lucu si anak terlihat sibuk menggeluti se-mangkuk Indomie rebus yang sejak tadi tak juga ia makan. Mungkin karena masih panas.

Tak ada yang aneh dari kejadian itu, entah mengapa, aku yang sejak tadi memperhatikan tingkah si anak yang berinteraksi dengan si ibu jadi ingin memiliki anak perempuan.

Dari segi usia, memang usiaku tebilang cukup untuk menikah. Tapi aku merasa ada hal yang seharusnya aku siapkan sebelum tiba waktu yang menurutku tepat.

Hasrat mempunyai keluarga dan memiliki anak aku rasa menjadi hal indah untuk dibayangkan. Aku tak tau kenapa tiba-tiba saja hal itu terlihat menyenangkan. Dan semoga saja hal itu dapat terwujudkan.

Semangat memiliki keluarga kini menjadi harapan sekaligus mimpi sederhana. Hasrat jiwa mudaku mungkin telah sampai pada titik dimana aku juga harus memikirkan gambaran masa depan keluarga kecilku sendiri. Disamping kesenangan jiwa muda yang masih bergelora.

Anak perempuan, ya. Aku bermimpi memiliki anak perempuan. Semoga ini akan harapan yang kelak dapat terwujudkan.

No comments:

Post a Comment